Jumat, 18 Juli 2014


 TUGAS UAS BASIS DATA LANJUT
EERD

Pada E-ERD penjualan Roti yang merupakan subtype dari desain E-ERD adalah entitas pegawai, yang kemudian pada entitas pegawai memiliki subtype yang terdiri dari:
Entitas pegawai tetap
Entitas pegawai honorer
Namun entitas pegawai tetap dan entitas pegawai honorer akan menjadai supertype yang kemudian memiliki subtype entitas. Kemudian atribut – atribut yang terdapat supertype dan subtype tidak boleh memiliki atribut yang sama.
Kemudian ada supertype pada E-ERD supplier yang akan menyuplay barang baru ke supertype pada pegawai.


 
EERD SUPPLIERPEGAWAISUPPLAY BARANGStock BarangJenis BarangKode supplierExpiredHari kerjaJenis kelaminTgl lahirNo_tlpJam kerjaNamaID_pegawaiAlamatJalan Kode posNo PEGAWAIHONORERPEGAWAI TETAPJadwal kerjaPassword Usernamed
Entitas Pegawai terdiri dari atribut (ID pegawai , username, password, ID pemilik , nama pegawai, alamat pegawai, no tlp, jenis kelamin, hari kerja, jam kerja)
Entitas Supplier (ID supplier , kode barang, username password , nama barang, jenis barang , harga barang, jumlah barang, ID pegawai )
Entitas pegawai tetap terdiri dari atribut (user name, pasword)
Etitas pegawai honorer terdiri dari ( jadwal kerja )
Etitas Alamat terdiri dari (no, jalan, kode pos )


Masing-masing vendor database memiliki bahasanya sendiri sebagaian besar spesifikasinya mengacu pada standar ANSI tersebut dengan berbagai ekstensi tambahan. SQL Server menggunakan bahasa Transact-SQL dalam produknya, sedangkan Oracle menggunakan PL/SQL. 
Penggabungan tabel dalam perintah SQL menggunakan keyword JOIN , berikut ini, merupakan perintah join dalam syntax SQL atau ANSI :

JOIN

1.      INNER JOIN

Inner Join adalah perintah untuk operasi penggabungan yang paling umum digunakan dan biasanya dikatakan sebagai default join-type. Inner Join hanya menampilkan data yang benar-benar terdapat di dalam tabel yang saling dihubungkan.
Misalnya menggabungkan tabel Customers dengan Orders, maka field penghubung yang digunakan adalah CustomerID. 

Dalam teknik INNER JOIN maka hasil yang ditampilkan hanya record yang memiliki CustomerID sama di kedua tabel tersebut. Apabila terdapat customr yang CustomerID nya tidak ditemukan di tabel Orders maka data tersebut tidak ditampilkan.
Berikut ini contoh perintah yang menggunakan syntax inner join :

SELECT CompanyName, OrderID, OrderDate
FROM Customers
INNER JOIN Orders ON Customers.CustomerID = Orders.CustomerID

Perintah SQL tersebut mengambil field CompanyName dari tabel Customers, sedangkan field OrderID dan OrderDate diambil dari tabel Orders. Kunci utama penggabungan dua tabel tersebut adalah keyword INNER JOIN dengan kriteria CustomerID.
INNER JOIN Orders ON Customers.CustomerID = Orders.CustomerID

2.      LEFT JOIN

Berikut merupakan contoh perintah join dalam syntax left join :

SELECT Customers.CustomerID, Customers.CompanyName,
COUNT(Orders.OrderID) AS Frekuensi
FROM Customers
LEFT JOIN Orders ON Customers.CustomerID = Orders.CustomerID
GROUP BY Customers.CustomerID, Customers.CompanyName
ORDER BY COUNT(Orders.OrderID)

Karena menggunakan perintah LEFT JOIN maka semua data di tabel Customers ditampilkan seluruhnya walaupun frekuensi ordernya 0 kita dapat melihat terdapat 2 customer yang frekuensi 0 tetapi tetap ditampilkan. Di akhir tampilan hasil tersebut terlihat ada 91 baris yang ditampikan. Untuk melakukan pengecekan jalankan perintah berikut :

SELECT COUNT(*) from dbo.Customers

Artinya terdapat 91customer di tabel Customers, yaitu sama dengan jumlah baris di perintah sebelumnya.
Dengan demikian memang benar bahwa LEFT JOIN telah menampilkan seluruh Customer yang berjumlah 91.





3.      RIGHT JOIN

Perintah RIGHT JOIN merupakan kebalikan dari LEFT JOIN, yaitu menampilkan semua isi tabel yang disebutkan kedua dalam perintah join. Dalam contoh di atas apabila LEFT JOIN diganti RIGHT JOIN maka semua isi tabel Orders akan ditampilkan semuanya.
Cobalah memodifikasi perintah diatas menjadi sebagai berikut :

SELECT Customers.CustomerID, Customers.CompanyName,
COUNT(Orders.OrderID) AS Frekuensi
FROM Customers
RIGHT JOIN Orders ON Customers.CustomerID = Orders.CustomerID
GROUP BY Customers.CustomerID, Customers.CompanyName
ORDER BY COUNT(Orders.OrderID)

Setelah anda jalankan perintah tersebut lihatlah perbedaaanya dengan perintah LEFT JOIN sebelumnya. Maka terlihat hanya dihasilkan 89 baris, berarti terdapat 2 customer yang CustomerID nya tidak terdapat di table Orders atau frekuensi ordernya = 0.

4.      FULL JOIN

Jenis join terakhir adalah FULL JOIN yang menampilkan semua data dari dua tabel yang dihubungkan meskipun terdapat data yang tidak memiliki pasangan di tabel lainnya.
Misalnya kita mengambil data dari tabel Country dengan tabel City menggunakan FULL JOIN. Data dari kedua tabel akan ditampilkan semuanya baik untuk nama kota yang tidak memiliki data negara maupun sebaliknya.

5.  SELF JOIN

Join yang dilakukan antar kolom dalam satu tabel.
Contoh :
Select pegawai.first_name as pegawai, manager.first_name as manager
From employees pegawai
INNER JOIN  employees manager ON pegawai.manager_id=manager.employee.id;


6.  CROSS JOIN

CROSS JOIN mengembalikan produk Cartesian dari baris dari tabel dalam bergabung. Dengan kata lain, hal itu akan menghasilkan baris yang menggabungkan setiap baris dari tabel pertama dengan setiap baris dari tabel kedua.


Contoh eksplisit cross join:

SELECT *
FROM employee
CROSS JOIN department;


 
7.  NATURAL JOIN

Jenis equi-join mana predikat bergabung timbul implisit dengan membandingkan semua kolom di kedua tabel yang memiliki kolom yang sama-nama dalam tabel bergabung. Tabel bergabung dihasilkan hanya berisi satu kolom untuk setiap pasangan kolom sama bernama.
Contoh : 
SELECT *
FROM employees
NATURAL JOIN department;

8.  LEFT OUTER JOIN

Menampilkan semua data yang ada di tabel kiri dan hanya data yang bersesuaian di tabel kanan, jika tabel kiri tidak mempunyai lawan di tabel kanan maka tabel kanan akan diisi dengan null.
Contoh :
SELECT *
FROM employee
LEFT OUTER JOIN department ON employee.DepartmentID = department.DepartmentID;

Oracle mendukung alternatif syntax, yaitu :

SELECT * FROM employee, department WHERE employee.DepartmentID = department.DepartmentID(+)
 
9.  RIGHT OUTER JOIN

Menampilkan semua data yang ada di tabel kanan dan hanya data yang bersesuaian di tabel kiri, jika tabel kanan tidak mempunyai lawan di tabel kiri maka tabel kiri akan diisi dengan null.
Contoh :

SELECT *
FROM employee
RIGHT OUTER JOIN department ON employee.DepartmentID = department.DepartmentID;


Oracle mendukung alternatif syntax, yaitu:

SELECT * FROM employee, department WHERE employee.DepartmentID(+) = department.DepartmentID
 
10.EQUI JOIN 

Digunakan untuk menggabungkan dua tabel, suatu tabel sumber dan anggota, yang mempunyai nilai dari satu kolom atau lebih. Untuk record tabel sumber yang sesuai dengan tabel anggota, akan dimasukkan dalam hasil. Jika tidak ada kecocokan, data tersebut tidak dimunculkan dalam hasil. 
Contoh :
Select employee_id, department_id, department_name
From employees
JOIN departments ON
employees.department_id=departments.department_id;



VIEW



 Proccedur:
 pemilik

Pemilik ke system mempunyai relasi nama dan identitas karyawan
Pemilik ke system mempunyai relasi data penjualan roti
 karyawan

karyawan ke system mempunyai relasi pengecekan stok roti yang di order dari suplayer
karyawan ke system mempunyai relasi harga roti yang di berikan oleh suplayer
karyawan ke system mempunyai relasi data harga roti yang akan di jual
karyawan ke system mempunyai relasi data roti yang kadaluarsa
karyawan ke system mempunyai relasi mencatat pengeluaran dan pemasukan
karyawan ke system mempunyai relasi penjadwalan kerja
 pembeli

pembeli ke system mempunyai relasi daftar harga dan macam roti
pembeli ke system mempunyai relasi memilih roti
pembeli ke system mempunyai relasi melakukan pembelian roti
pembeli ke system mempunyai relasi melakukan pembayaran
Function :
1. Dalam system penjualan roti function yang akan di tambahkan pada relasi order , apabila roti telah kadaluarsa maka akan di kembalikan ke suplayer

Trigger :
 Update harga roti tergantung pada update harga yang di berikan suplayer
 Update macam-macam roti tergantung pada permintaan konsumen/pembeli



BACK UP

1.      Recana Pemilihan Model desain DB dengan menggunakan Centralize atau Distribution dengan menyertakan :
- Alasan pemilihannya.
- Diagram DB serta jaringannya.

Jawaban :

Model Database Centralize (Terpusat)
Alasan :
           
            Karena Sistem kami ini masih dalam lingkup 1 kota saja belum lingkup yang cukup besar, Kemudahan dalam maintenance dan deployment. Dengan implementasi centralized data processing, fungsi-fungsi penting diletakkan di sisi server. Hal ini tentunya meningkatkan kemudahan dalam maintenance sistem yang dibangun karena tidak memerlukan redeployment saat ada perubahan yang harus dilakukan pada sisi business logic yang digunakan. Karena perubahan tersebut hanya perlu dilakukan di sisi server


Diagram Database :



Jaringan :
Data ada di
Satu server
SERVER
 
 

2.      Teori Backup pada SQL Server 2000
Pada sebuah database umumnya kita membutuhkan back up yang dilakukan secara berkala pada pengaturan sistem produksi yang ada. Back up sangat dibutuhkan untuk melindungi data dari bencana.Microsoft SQL Server 2000 memperkenalkan berbagai cara untuk melakukan back up yang dapat dikombinasikan menjadi sebuah rumus yang diatur sedemikian rupa untuk melindungi dan mengembalikan data sesuai dengan sebelumnya dari kerusakan yang telah terjadi. SQL Server 2000 menambah beberapa aspek untuk fungsi backup dan restore yang telah dimiliki sebelumnya dalam SQL Server 7. Sangat di perlukan untuk melakukan backup database secara berkala. Ini adalah cara terbaik untuk menghasilkan recovery data untuk menjaga data dari berbagai bencana.
Kita akan membahas berbagai macam cara backup yang tersedia pada SQL Server 2000 dan bagaimana rumus-rumusnya dapat digunakan.
Backup Device
Backup device dapat dibuat melalui SQL Enterprise Manager atau menggunakan perintah Transact SQL. Untuk membuat backup device melalui Enterprise Manager.
1.    Buka Enterprise Manager dan pilih SQL Server Group lalu pilih SQL Server Registrationnya yang akan dibackup.
2.    Pilih folder Management dan klik kanan Backup sampai muncul menu pop-up.
3.    Pilih New Backup Device sampai muncul window Backup Device Properties – New Device.
4.    Masukan Nama dan File Name untuk lokasi backup devicenya. Tape Drive Name di disable karena komputer yang digunakan tidak terinstal tape drive. Klik OK jika selesai. Backup device akan terbentuk. Backup device sudah terbentuk, klik kanan di Management -> Backup di Enterprise Manager. Untuk melihat propertiesnya, klik kanan di device dan pilih Properties. Klik View Contents untuk daftar backup yang sudah dilakukan oleh device tersebut.

Backup device juga dapat dibuat dengan menggunakan perintah Transact-SQL melalui SQL Query Analyzer.
1.    Pada SQL Query Analyzer, pada jendela Query, pertama tentukan backup device tersebut untuk database mana? Pilih database dengan memilih database pada menu bar diatas atau menekan tombol Ctrl-U
2.    Lalu ketikan sbb:
sp_addumpdevice ‘disk’,‘Northwind Complete’,‘d:\backup\Northwind Complete.bak’
3.    Jalankan dengan mengklik tombol Execute Query pada toolbar atau menekan tombol F5 pada keyboard.
Menambahkan Backup History dari Backup Files ke MSDB
Dibawah ini akan dibahas prosedur untuk restore history backup dari file backup.
  1. Buka Enterprise Manager dan pilih SQL Server Group lalu pilih SQL Server Registrationnya yang akan direstore.
  2. Klik kanan di database manapun dan pilih All Task, lalu pilih Restore Database. Window Restore Database akan muncul.
  3. Pilih database yang akan direstore pada Restore as batabase, lalu pilih From Device.
  4. Pilih Read backup set information and add backup history di bagian Parameter.
  5. Klik tombol Select Devices untuk menambah backup file ke listnya. Sampai muncul window Choose Restore Devices.
  6. Klik tombol Add dan pilih backup file yang akan diload.
  7. Lalu klik OK sampai muncul Successfully loaded backup set history. Backup history sukses.
  8. Jika tidak berhasil, pilih tab Options pada window Restore database. Pastikan alamat MDF dan LOGnya sesuai dengan alamat yang ada. Jika masih tidak mau pilih Force restore over existing database pada Options.

Melakukan Backup Complete Database
Untuk Backup complete database dapat dilakukan melalui SQL Server Enterprise Manager atau menggunakan perintah Transact-SQL. Complete backup juga dapat di schedule dengan interval waktu tertentu.
Langkah-langkah untuk melakukan complete backup database melalui SQL Server Enterprise Manager
  1. Buka Enterprise Manager dan pilih SQL Server Groupnya lalu pilih SQL Server Registration.
  2. Buka folder Database, lalu klik kanan pada database yang mau dibackup.
  3. Pilih All Tasks, lalu pilih Backup Database sampai muncul window SQL Server backup.
  4. Masukan nama backup di kolom Nama. Pilih Database – complete untuk complete database backup.
  5. Pilih Overwrite existing media untuk inisialisasi file tujuan atau devicenya atau pilih Append to media untuk menambahkan backup yang sudah terpilih ke file yang sudah ada atau device.
  6. Untuk memilih tujuan backupnya, pilih tombol Add. Akan muncul window Select Backup Destinantion.
  7. Pilih file yang sudah ada atau mesukan nama file yang baru. Klik OK.
  8. Pilih tab Options.
  9. Pilih Verify backup upon completion untuk memberikan peringatan apabila backup selesai.
Pilih Remove inactive entries from transaction log jika mau menghapus semu log-log backup transaksi yang sudah tidak aktif.
Pilih Check media set name and backup set expiration untuk memberitahukan media yang terpilih dari media yang tersedia supaya mencegah kesalahan untuk file yang dibackup.
Pilih Eject tape after backup untuk mengeluarkan kaset secara otomatis dari drivenya pada saat backup selesai.
Pilih Backup set will expire untuk menentukan tanggal kadaluarsa file backup agar tidak dapat direstore melebihi tanggal yang sudah diset.
  1. Klik OK untuk memulai backup atau pilih Schedule untuk menjadwalkan operasi backup tersebut.
  2. Tunggu sampai muncul The backup operation has been completed successfully.

Untuk backup database menggunakan perintah Transact-SQL
  1. Buka SQL Query Analyzer.
  2. Ketikan perintah:
BACKUP DATABASE northwind TO DISK = ‘d:\backups\northwind\nwind.bak’
3.      Jalankan dengan mengklik tombol Execute Query pada toolbar atau menekan tombol F5 pada keyboard.
Restore Complete Backup Database
Untuk merestore database complete yang sudah dibackup, dapat direstore ke database yang sama atau ke database yang berbeda tetapi dalam server yang sama. Untuk mengoperasikannya dapat melalui SQL Server Enterprise Manager atau mengunakan perintah Transact-SQL.
Untuk melakukan complete restore database ke database yang sama melalui SQL Server Enterprise
  1. Buka Enterprise Manager dan pilih SQL Server Groupnya lalu pilih SQL Server Registration.
  2. Klik kanan pada database manapun dan pilih All Tasks, lalu pilih Restore Database sampai muncul window Restore Database.
  3. Pilih database backup yang mau direstore. Semua yang pernah melakukan backup ada dalam list pada bagian Parameter. Semua informasi dikumpulkan dari tabel daftar history di MSDB database.
  4. Pada daftar backupnya di bagia Parameter, lalu klik tombol Properties untuk melihat detail backupnya.
  5. Lalu pilih tab Options. Pada tab ini memberitahukan nama dan lokasi database yang mau direstore. Pastikan alamat dan namanya sesuai.
  6. Ada beberapa setting pada tab tersebut:
Eject tapes after restoring each backupagar kaset pada tape backup secara otomatis keluar setelah restore selesai.
Prompt before restoring each backup untuk menampilkan dialog ox setelah restore selesai. Pilihan ini dapat digunakan jika melakukan restore lebih dari satu file backup.
Force restore over existing database untuk melakukan restore pada database yang sudah ada dengan cara menghapus database yang lama lalu restore dengan yang baru.
Restore As menunjukan alamat database yang mau direstorenya.
Recovery completion state untuk mendeteksi tahap akhir dari restore.
Undo file menunjuk pada file yang dibutuhkan oleh SQL Server untuk melacak transaksi restore yang tidak selesai jika restore dalam keadaan standby.
  1. Klik OK untuk memulai proses restore. Akan muncul progressnya sampai muncul pesan sukses atau gagal.

Restore complete backup ke Database baru dalam server yang sama

Database baru dapat dibuat secara otomatis ketika restore selesai. Database baru tersebut dibuat dalam server yang sama dengan database asalnya.
Untuk melakukan restore dari backup complete ke database yang baru dalam server yang sama
  1. Buka Enterprise Manager dan pilih SQL Server Groupnya lalu pilih SQL Server Registration.
  2. Klik kanan pada database manapun dan pilih All Tasks, lalu pilih Restore Database sampai muncul window Restore Database.
  3. Masukan nama database yang akan direstore di pilihan Restore as database.
  4. Didalam Parameter, pilih backup file yang mau direstore. Semua daftar backupnya muncul dibawahnya.
  5. Pilih pada daftar tersebut yang mau direstore dan klik Properties untuk melihat detail dari backup tersebut.
  6. Pilih tab Option.
  7. Perlu diperhatikan nama file dan lokasi MDF dan LOG dari database di Restore As.
  8. Untuk memulai restore, klik OK. Akan muncul progress sampai muncul konfirmasi gagal atau suksesnya.

Untuk melakukan restore dari backup complete ke database yang baru dalam server yang sama menggunakan perintah Transact-SQL
  1. Buka SQL Query Analyzer.
  2. Ketikan perintah:
RESTORE DATABASE nwind_new FROM DISK = ‘c:\backups\northwind\nwind.bak’WITH MOVE ‘northwind’ TO ‘d:\Program Files\Microsoft SQL Server\Data\nwind_new.mdf’ MOVE ‘northwind_log’ TO
‘d:\Program Files\Microsoft SQL Server\Data\nwind_new_log.ldf’
  1. Jalankan dengan mengklik tombol Execute Query pada toolbar atau menekan tombol F5 pada keyboard.
Melakukan Restore complete backup ke server yang berbeda
Database SQL Server dapat dibackup dari satu server dan direstore ke server yang lain. Jika database tujuan tidak ada, database tersebut harus dibuat dahulu sebelum proses restore dijalankan. Tetapi database yang baru juga dapat dibuat secara otomatis pada saat melakukan restoring.
Untuk restoring database backup ke server yang berbeda ke database yang baru
  1. Copykan file backupnya ke komputer tujuan atau melalui sharing folder.
  2. Gunakan Enterprise Manager GUI. Lakukan koneksi sampai ke SQL Server Registrationnya.
  3. Klik kanan didatabase manapun dan pilih All Tasks, lalu pilih Restore Database sampai muncul window Restore Databasenya.
  4. Masukan nama database barunya pada Restore as database.
  5. Pilih From device.
  6. Klik tombol Select Devices. Sampai muncul window Choose Restore Devices.
  7. Pilih salah satu Disk atau Tape.
  8. Pilih tombol Add sampai muncul window Choose Restore Destination.
  9. Pilih nama file dan lokasinya. Klik OK sampai kembali ke window Restore Database.
  10. Pilih tab Options dan pastikan nama dan lokasinya sesuai.
  11. Klik OK untuk memulai restoring. Sampai muncul konfirmasi sukses.
Untuk melakukan restoring melalui perintah Transact-SQL, sama dengan perintah pada Restoring complete backup ke database yang baru dalam server yang sama.
Untuk mempermudah proses backup database SQL Server, kita dapat membuat backup data terjadwal secara otomatis, misalnya backup data harian setiap jam 17:00 setelah semua proses entry data selesai dikerjakan pada hari kerja.
Cara membuat proses backup otomatis adalah sebagai berikut:
  1. Jalankan SQL Server Enterprise
  2. Expand tree pada Microsoft SQL Server Enterprise:
    Console Root > Microsoft SQL Server > SQL Server Group > (Nama Server) > Management > Database Maintenance Plan.
  3. Klik kanan pada Database Maintenance Plan lalu pilih New Maintenance Plan

  1. Akan tampil Database Maintenance Plab Wizard, Klik tombol Next.
  2. Pada Jendela yang muncul pilih nama database yang akan dibakup dengan cara memberi tanda centang di depan nama database, lalu klik tombol Next
  3. Akan muncul jendela data optimization, pada bagian ini ada 3 pilihan (optional) yang dapat diaktifkan.
    • Reorganize data and index page
    • Update statistics used by query optimizer
    • Remove unused space from database files
      Klik tombol Next
  4. Akan muncul jendela Database Integrity Check, Beri tanda centang jika anda bermaksud melakukan pengecekan integritas database. Klik tombol Next.

  1. Akan muncul Specify the Database Backup Plan. Jika pada check box Back up the database as part of the maintenance belum dicentang klik agar tercentang. Tentukan lokasi backup, jika file backup akan disimpan pada Harddisk pilih Disk, pilihan lain Tape untuk menyimpan data backup di Tape. Tentukan jadwal backup otomatis dengan mengklik tombol Change, lalu tentukan kapan waktu backup dan backup dilaksanakan setiap jam berapa. Jika jadwal backup sudah benar klik tombol OK. Klik tombol Next.
  2. Jika pilihan backup pada Disk akan muncul jendela Specify Backup Disk Directory. Ada dua pilihan:
    • Use the default backup directory. Secara default ada di C:\Program Files\Microsoft SQL Server\MSSQL\BACKUP
    • Use this directory: pada pilihan ini anda dapat menentukan directory khusus untuk tempat backup.
Pada jendela ini juga ada option membuat subdirectory untuk tiap database dan pilihan untuk menghapus data backup untuk data yang lama.
Tentukan extention file backup (secara default adalah BAK). Klik tombol Next
  1. Akan muncul Specify the Transaction Log Backup Plan. Biarkan kosong check box di jendela ini. Klik Next.
  2. Akan muncul Reports to Generates. Centang Write Report.... jika anda perlu menyimpan report. Klik Next.
  3. Akan muncul jendela Maintenance Plan History, biarkan apa adanya lalu klik Next.
  4. Klik tombol Finish.
  5. Jika service SQLServerAgent belum aktif akan muncul pesan The SQLServerAgent is stopped. Maka anda harus mengaktifkan service SQLServerAgent.
Mengaktifkan SQLServerAgent
  1. Buka Server Service Manager

  1. Pilih SQL Server Agent pada com box Service.
  2. Jika gambar merah segi empat berarti service belum berjalan.
  3. Klik tombol Start/Continue untuk menjalankan service SQL Server Agent.
  4. Jika anda ingin service ini berjalan otomatis saat komputer dinyalakan centanglah check box Auto-start service when OS starts.
Manfaat backup data akan anda rasakan setelah terjadi bencana atau kesalahan suatu operasi. Suatu saat saya menjalankan perintah query yang menyebabkan sebagian besar data berubah yang seharusnya tidak terjadi. Saya membuat perintah query tanpa kondisi yang seharusnya ditulisakn pada perintah Update Query. Berkat adanya backup data, kita degan cepat bisa memperbaiki database ke keadaan semula sebelum saya menjalankan perintah query yang keliru.
Backup data dapat dilakukan secara manual atau secara otomatis.
1. Backup data secara manual
  1. Jalankan Enterprise Manager
  2. Expand database server hingga tampak nama database yang akan dibackup
  3. Klik kanan pada database, lalu pilih All Task, lalu pilih Backup Database
 
  1. Akan muncul jendela SQL Server Backup

  1. Klik tombol Add maka akan muncul jendela Select Backup Destination
  2. Isi File name di mana kita kana menyimpan backup data misalnya J:\Kantor\2011\DOKUMEN.BAK lalu klik tombol OK, Jendela Select Backup Destination akan tertutup dan kembali ke jendela SQL Server Backup
  3. Pilih Append to Media atau Overwrite exixting media. Pilihan Append to Media adalah menyimpan backup dengan menyisipkan backup yang baru jika sebelumnya sudah pernah dilakukan backup data sedangkan pilihan Overwrite exixting media kita mem-backup data dengan cara menimpa data backup yang ada jika sebelumnya sudah pernah dilakukan backup data.
  4. Klik tombol OK untuk menjalankan proses Backup.

Teori Backup pada Oracle 10g

Oracle backup dan recovery mengacu padateori dan praktek untuk melindungi data di oracleterhadap kehilangan dan memulihkan data, baik karena masalah teknis seperti kegagalan media penyimpanan (disk drive ) atau karena dari kesalahan yang dibuat oleh para pengguna (seperti kesalahan dalam update atau masuk sys-admin atau menghapus file DBA yang salah).
Backup Oracle adalah himpunan konsep,strategi dan langkah-langkah untuk membuat salinan database, sehingga dapat digunakan untuk memulihkan dari kegagalan/ kesalahan pada saat tertentu.
Backup database secara fisik, merujuk pada database backup file, kontrol file dan diarsipkan ulang pada file - file log oracle. Pemulihan database merupakan himpunan konsep, strategi dan langkah-langkah untuk memulihkan suatu sistem/ user dari kesalahan atau masalah -masalah yang berhubungan dengan media penyimpanan seperti Hard disk rusak
Recovery Manager (RMAN) adalah alat utama Oracle backup dan recovery yang built in(komponen pada Oracle Server). Jadi tidak perlu membayar biaya lisensi lagi untuk menggunakan produk Recovery Manager (RMAN) di Oracle.
RMAN (Recovery Manager) dimana posisi database tujuan siap untuk dibackup secara otomatis. Dijelaskan bahwa proses backup akan tercantum kapan backup dilakukan dengan identifikasi dan penempatan file backup tersebut sampai proses selesai
Recover merupakan perintah yang memiliki3 penggunaan yang berbeda :
Memulihkan secara lengkap satu atau lebih data file atau seluruh database (FULL BACKUP)
Memperlihatkan pemulihan database point-in-time (DBPITR) atau table space (TSPITR). (STRATEGI BACKUP)
Menerapkan incremental backup ke dalam data file (bukan mengembalikan data file) untuk waktu berikutnya. (INCREMENTAL BACKU



PLANNING BACKUP
SQL Server 2000

 


Oracle 10g

 
 
 BACK UP DAN REPLIKASI DATABASE
1. JENIS REPLIKASI DATABASE
Replikasi merupakan proses menyalin dan mendistribusikan data / objek database dari satu database ke database lain ( dengan lokasi yang berbeda / jauh) dan kemudian di sinkronisasi database tersebut agar menjaga konsistensi.
a) Jenis Replikasi pada SQL Server 2000
ü Replikasi Transaksional

-ke-server dan Menggabungkan data heterogen.
ü Example Transactional publication :

Jika terjadi perubahan data di pusat yang tidak bersamaan dengan data di cabang. Ketika replikasi berjalan, data tidak akan berubah / sama persis dengan data di cabang. Jadi, user yang ada di pusat tidak di beri akses untuk merubah data.
ü Example Transactional publication with updatable subscriptions:

Data yang diinput di pusat atau perubahan data yang terjadi di pusat, akan di kirimkan ke database cabang. Sistem kerjanya hampir mirip dengan mirroring database. Jadi, memelihara kekonsistenan transaksi yang terjadi.
ü Replikasi Gabung
ü Konsep dapat dikatakan 1 database replikasi digunakan beberapa server.
ü Example Merge publication :

User bekerja dan merubah data sesuai wewenangnya. Ketika server tidak dikoneksikan ke seluruh lokasi, replikasi merubah ke nilai data yang sama.

ü Replikasi Snapshot
ü Mendistribusikan data yang dapat dilihat pada saat tertentu tanpa melakukan update.
ü Jika pusat yang merubah data tetapi tidak merubah data di cabang. Maka data yang di rubah di pusat akan hilang atau sama dengan data yang di input di cabang saat proses replikasi terjadi. Jadi keamanan data replikasi ini akan lebih aman.

b) Jenis Replikasi pada Oracle 10 g
Ø Multimaster
Ø Semua database ialah master dan perubahan pada satu database akan disampaikan ke database-database lainnya yang berpartisipasi.
Ø Replication ini dapat berupa

Synchronous replication : mendapatkan konsistensi data ‘realtime’, tetapi dengan mengorbankan performance.
Asynchronous replication : lebih hemat tetapi ada ‘delay’ sebelum hasil manipulasi DML dari satu master ke master-master lainnya.
Ø Materialized View
Ø Database object berisi hasil dari sebuah query, yang membedakan dengan view adalah hasil query disimpan secara fisik.
Ø Dapat dijalankan pada complex data relationships
Ø Dapat di refresh mode demand atau di schedule

Ø Hybrid
Ø Gabungan antara multimaster replication dan materialized view.
Ø Database sebagai objek dan dapat berisi objek hasil sebuah query.

 
Keterangan :
Ø Bagian A merupakan bagian utama terdiri dari sebuah database server dan beberapa PC sebagai user.
Ø Yang terpusat berisi basis data, DBMS, dan aplikasi basis data.
Ø Server digunakan sebagai pengolahan data dimana memanfaatkan keberadaan stored procedure, trigger, dan user defined functions, pemrosesan data sederhana.
Ø PC1 dan PC 2 digunakan sebagai proses pemasukan data dan membuat sebuah laporan (interaksi database, pengambilan modifikasi data).
Ø Bagian B merupakan replikasi dari database bagian A. Jadi apabila database server bagian A mengalami trouble atau mati maka seluruh kegiatan transaksi pada PC1 dan PC2 akan berhubung langsung pada database mirror bagian B.


v Planning di Oracle 10g
Ø Buat Backup/Restore and Replikasi/Sincronize Dengan Diagram Dan Jelaskan Sertai Dengan Schedulenya.

Replikasi  Master  Server Slave Server Database Copy Database
Replikasi dari sistem Informasi Perpustakaan, di mana satu sistem tersebut memiliki beberapa client dan satu server karena menggunakan desain database terpusat, Berdasarkan diagram sistem tersebut,terjadi proses replikasi database pada server database 1 (master) menuju server database 2(slave). Sehingga semua data di semua lokasisama.
Schedule Replikasi 

 BACK UP DAN REPLIKASI DATABASE
1. JENIS REPLIKASI DATABASE
Replikasi merupakan proses menyalin dan mendistribusikan data / objek database dari satu database ke database lain ( dengan lokasi yang berbeda / jauh) dan kemudian di sinkronisasi database tersebut agar menjaga konsistensi.
a) Jenis Replikasi pada SQL Server 2000
 Replikasi Transaksional -ke-server dan Menggabungkan data heterogen.
 Example Transactional publication :
Jika terjadi perubahan data di pusat yang tidak bersamaan dengan data di cabang. Ketika replikasi berjalan, data tidak akan berubah / sama persis dengan data di cabang. Jadi, user yang ada di pusat tidak di beri akses untuk merubah data.
 Example Transactional publication with updatable subscriptions:
Data yang diinput di pusat atau perubahan data yang terjadi di pusat, akan di kirimkan ke database cabang. Sistem kerjanya hampir mirip dengan mirroring database. Jadi, memelihara kekonsistenan transaksi yang terjadi.
 Replikasi Gabung
 Konsep dapat dikatakan 1 database replikasi digunakan beberapa server.
 Example Merge publication :
User bekerja dan merubah data sesuai wewenangnya. Ketika server tidak dikoneksikan ke seluruh lokasi, replikasi merubah ke nilai data yang sama.
 Replikasi Snapshot
 Mendistribusikan data yang dapat dilihat pada saat tertentu tanpa melakukan update.
 Jika pusat yang merubah data tetapi tidak merubah data di cabang. Maka data yang di rubah di pusat akan hilang atau sama dengan data yang di input di cabang saat proses replikasi terjadi. Jadi keamanan data replikasi ini akan lebih aman.
b) Jenis Replikasi pada Oracle 10 g
 Multimaster
 Semua database ialah master dan perubahan pada satu database akan disampaikan ke database-database lainnya yang berpartisipasi.
 Replication ini dapat berupa
Synchronous replication : mendapatkan konsistensi data ‘realtime’, tetapi dengan mengorbankan performance.
Asynchronous replication : lebih hemat tetapi ada ‘delay’ sebelum hasil manipulasi DML dari satu master ke master-master lainnya.
 Materialized View
 Database object berisi hasil dari sebuah query, yang membedakan dengan view adalah hasil query disimpan secara fisik.
 Dapat dijalankan pada complex data relationships
 Dapat di refresh mode demand atau di schedule
 Hybrid
 Gabungan antara multimaster replication dan materialized view.
 Database sebagai objek dan dapat berisi objek hasil sebuah query

 Keterangan :
 Bagian A merupakan bagian utama terdiri dari sebuah database server dan beberapa PC sebagai user.
 Yang terpusat berisi basis data, DBMS, dan aplikasi basis data.
 Server digunakan sebagai pengolahan data dimana memanfaatkan keberadaan stored procedure, trigger, dan user defined functions, pemrosesan data sederhana.
 PC1 dan PC 2 digunakan sebagai proses pemasukan data dan membuat sebuah laporan (interaksi database, pengambilan modifikasi data).
 Bagian B merupakan replikasi dari database bagian A. Jadi apabila database server bagian A mengalami trouble atau mati maka seluruh kegiatan transaksi pada PC1 dan PC2 akan berhubung langsung pada database mirror bagian B.

 Replikasi dari sistem Informasi Perpustakaan, di mana satu sistem tersebut memiliki beberapa client dan satu server karena menggunakan desain database terpusat, Berdasarkan diagram sistem tersebut,terjadi proses replikasi database pada server database 1 (master) menuju server database 2(slave). Sehingga semua data di semua lokasisama.
Schedule Replikasi Replikasi Master Server Slave Server Database Copy Database



Tidak ada komentar:

Posting Komentar