TUGAS UAS BASIS DATA LANJUT
EERD
Pada
E-ERD penjualan Roti yang merupakan subtype dari desain E-ERD adalah entitas
pegawai, yang kemudian pada entitas pegawai memiliki subtype yang terdiri dari:
Entitas
pegawai tetap
Entitas
pegawai honorer
Namun
entitas pegawai tetap dan entitas pegawai honorer akan menjadai supertype yang
kemudian memiliki subtype entitas. Kemudian atribut – atribut yang terdapat
supertype dan subtype tidak boleh memiliki atribut yang sama.
Kemudian
ada supertype pada E-ERD supplier yang akan menyuplay barang baru ke supertype
pada pegawai.
EERD SUPPLIERPEGAWAISUPPLAY BARANGStock BarangJenis BarangKode
supplierExpiredHari kerjaJenis kelaminTgl lahirNo_tlpJam
kerjaNamaID_pegawaiAlamatJalan Kode posNo PEGAWAIHONORERPEGAWAI TETAPJadwal
kerjaPassword Usernamed
Entitas
Pegawai terdiri dari atribut (ID pegawai , username, password, ID
pemilik , nama pegawai, alamat pegawai, no tlp, jenis kelamin, hari kerja, jam
kerja)
Entitas
Supplier (ID supplier , kode barang, username password , nama barang,
jenis barang , harga barang, jumlah barang, ID pegawai )
Entitas
pegawai tetap terdiri dari atribut (user name, pasword)
Etitas
pegawai honorer terdiri dari ( jadwal kerja )
Etitas Alamat terdiri dari (no, jalan, kode pos )
Masing-masing vendor database
memiliki bahasanya sendiri sebagaian besar spesifikasinya mengacu pada standar
ANSI tersebut dengan berbagai ekstensi tambahan. SQL Server menggunakan bahasa
Transact-SQL dalam produknya, sedangkan Oracle menggunakan PL/SQL.
Penggabungan tabel dalam perintah SQL menggunakan keyword
JOIN , berikut ini, merupakan perintah join dalam syntax SQL atau ANSI :
JOIN
1. INNER JOIN
Inner
Join adalah perintah untuk operasi penggabungan yang paling umum digunakan dan
biasanya dikatakan sebagai default join-type. Inner Join hanya menampilkan data
yang benar-benar terdapat di dalam tabel yang saling dihubungkan.
Misalnya
menggabungkan tabel Customers dengan Orders, maka field penghubung yang
digunakan adalah CustomerID.
Dalam
teknik INNER JOIN maka hasil yang ditampilkan hanya record yang memiliki
CustomerID sama di kedua tabel tersebut. Apabila terdapat customr yang
CustomerID nya tidak ditemukan di tabel Orders maka data tersebut tidak
ditampilkan.
Berikut ini contoh perintah yang
menggunakan syntax inner join :
SELECT
CompanyName, OrderID, OrderDate
FROM
Customers
INNER JOIN
Orders ON Customers.CustomerID = Orders.CustomerID
Perintah
SQL tersebut mengambil field CompanyName dari tabel Customers, sedangkan field
OrderID dan OrderDate diambil dari tabel Orders. Kunci utama penggabungan dua
tabel tersebut adalah keyword INNER JOIN dengan kriteria CustomerID.
INNER JOIN Orders ON
Customers.CustomerID = Orders.CustomerID
2. LEFT JOIN
Berikut
merupakan contoh perintah join dalam syntax left join :
SELECT
Customers.CustomerID, Customers.CompanyName,
COUNT(Orders.OrderID)
AS Frekuensi
FROM
Customers
LEFT JOIN
Orders ON Customers.CustomerID = Orders.CustomerID
GROUP BY
Customers.CustomerID, Customers.CompanyName
ORDER BY
COUNT(Orders.OrderID)
Karena
menggunakan perintah LEFT JOIN maka semua data di tabel Customers ditampilkan
seluruhnya walaupun frekuensi ordernya 0 kita dapat melihat terdapat 2 customer
yang frekuensi 0 tetapi tetap ditampilkan. Di akhir tampilan hasil tersebut
terlihat ada 91 baris yang ditampikan. Untuk melakukan pengecekan jalankan
perintah berikut :
SELECT COUNT(*) from dbo.Customers
Artinya
terdapat 91customer di tabel Customers, yaitu sama dengan jumlah baris di
perintah sebelumnya.
Dengan
demikian memang benar bahwa LEFT JOIN telah menampilkan seluruh Customer yang
berjumlah 91.
3. RIGHT JOIN
Perintah
RIGHT JOIN merupakan kebalikan dari LEFT JOIN, yaitu menampilkan semua isi
tabel yang disebutkan kedua dalam perintah join. Dalam contoh di atas apabila
LEFT JOIN diganti RIGHT JOIN maka semua isi tabel Orders akan ditampilkan
semuanya.
Cobalah memodifikasi perintah diatas
menjadi sebagai berikut :
SELECT
Customers.CustomerID, Customers.CompanyName,
COUNT(Orders.OrderID)
AS Frekuensi
FROM
Customers
RIGHT JOIN
Orders ON Customers.CustomerID = Orders.CustomerID
GROUP BY
Customers.CustomerID, Customers.CompanyName
ORDER BY
COUNT(Orders.OrderID)
Setelah
anda jalankan perintah tersebut lihatlah perbedaaanya dengan perintah LEFT JOIN
sebelumnya. Maka terlihat hanya dihasilkan 89 baris, berarti terdapat 2
customer yang CustomerID nya tidak terdapat di table Orders atau frekuensi
ordernya = 0.
4. FULL JOIN
Jenis
join terakhir adalah FULL JOIN yang menampilkan semua data dari dua tabel yang
dihubungkan meskipun terdapat data yang tidak memiliki pasangan di tabel
lainnya.
Misalnya
kita mengambil data dari tabel Country dengan tabel City menggunakan FULL JOIN.
Data dari kedua tabel akan ditampilkan semuanya baik untuk nama kota yang tidak
memiliki data negara maupun sebaliknya.
5. SELF JOIN
Join
yang dilakukan antar kolom dalam satu tabel.
Contoh :
Contoh :
Select pegawai.first_name as
pegawai, manager.first_name as manager
From employees pegawai
INNER JOIN employees manager ON pegawai.manager_id=manager.employee.id;
From employees pegawai
INNER JOIN employees manager ON pegawai.manager_id=manager.employee.id;
6. CROSS JOIN
CROSS
JOIN mengembalikan produk Cartesian dari baris dari tabel dalam bergabung.
Dengan kata lain, hal itu akan menghasilkan baris yang menggabungkan setiap
baris dari tabel pertama dengan setiap baris dari tabel kedua.
Contoh eksplisit cross join:
SELECT *
FROM employee
CROSS JOIN department;
SELECT *
FROM employee
CROSS JOIN department;
7. NATURAL JOIN
Jenis
equi-join mana predikat bergabung timbul implisit dengan membandingkan semua
kolom di kedua tabel yang memiliki kolom yang sama-nama dalam tabel bergabung.
Tabel bergabung dihasilkan hanya berisi satu kolom untuk setiap pasangan kolom
sama bernama.
Contoh :
SELECT *
FROM employees
NATURAL JOIN department;
SELECT *
FROM employees
NATURAL JOIN department;
8. LEFT OUTER JOIN
Menampilkan
semua data yang ada di tabel kiri dan hanya data yang bersesuaian di tabel
kanan, jika tabel kiri tidak mempunyai lawan di tabel kanan maka tabel kanan
akan diisi dengan null.
Contoh :
SELECT *
FROM employee
LEFT OUTER JOIN department ON employee.DepartmentID = department.DepartmentID;
SELECT *
FROM employee
LEFT OUTER JOIN department ON employee.DepartmentID = department.DepartmentID;
Oracle mendukung alternatif syntax, yaitu :
SELECT * FROM employee, department WHERE employee.DepartmentID = department.DepartmentID(+)
9. RIGHT OUTER JOIN
Menampilkan
semua data yang ada di tabel kanan dan hanya data yang bersesuaian di tabel
kiri, jika tabel kanan tidak mempunyai lawan di tabel kiri maka tabel kiri akan
diisi dengan null.
Contoh :
SELECT *
FROM employee
RIGHT OUTER JOIN department ON employee.DepartmentID = department.DepartmentID;
Oracle mendukung alternatif syntax, yaitu:
SELECT * FROM employee, department WHERE employee.DepartmentID(+) = department.DepartmentID
10.EQUI JOIN
Digunakan
untuk menggabungkan dua tabel, suatu tabel sumber dan anggota, yang mempunyai
nilai dari satu kolom atau lebih. Untuk record tabel sumber yang sesuai dengan
tabel anggota, akan dimasukkan dalam hasil. Jika tidak ada kecocokan, data
tersebut tidak dimunculkan dalam hasil.
Contoh :
Select employee_id, department_id, department_name
From employees
JOIN departments ON
employees.department_id=departments.department_id;
Select employee_id, department_id, department_name
From employees
JOIN departments ON
employees.department_id=departments.department_id;
VIEW
Proccedur:
pemilik
Pemilik
ke system mempunyai relasi nama dan identitas karyawan
Pemilik
ke system mempunyai relasi data penjualan roti
karyawan
karyawan
ke system mempunyai relasi pengecekan stok roti yang di order dari suplayer
karyawan
ke system mempunyai relasi harga roti yang di berikan oleh suplayer
karyawan
ke system mempunyai relasi data harga roti yang akan di jual
karyawan
ke system mempunyai relasi data roti yang kadaluarsa
karyawan
ke system mempunyai relasi mencatat pengeluaran dan pemasukan
karyawan
ke system mempunyai relasi penjadwalan kerja
pembeli
pembeli
ke system mempunyai relasi daftar harga dan macam roti
pembeli
ke system mempunyai relasi memilih roti
pembeli
ke system mempunyai relasi melakukan pembelian roti
pembeli
ke system mempunyai relasi melakukan pembayaran
Function :
1.
Dalam system penjualan roti function yang akan di tambahkan pada relasi order ,
apabila roti telah kadaluarsa maka akan di kembalikan ke suplayer
Trigger
:
Update harga roti tergantung pada update harga yang di berikan suplayer
Update macam-macam roti tergantung pada permintaan konsumen/pembeli
BACK
UP
1.
Recana Pemilihan Model desain DB dengan menggunakan
Centralize atau Distribution dengan menyertakan :
- Alasan
pemilihannya.
- Diagram DB
serta jaringannya.
Jawaban :
Model Database Centralize (Terpusat)
Alasan :
Karena
Sistem kami ini masih dalam lingkup 1 kota saja belum lingkup yang cukup besar, Kemudahan dalam maintenance dan deployment. Dengan implementasi centralized data processing,
fungsi-fungsi penting diletakkan di sisi server. Hal ini tentunya meningkatkan
kemudahan dalam maintenance sistem
yang dibangun karena tidak memerlukan redeployment
saat ada perubahan yang harus dilakukan pada sisi business logic yang digunakan. Karena perubahan tersebut hanya
perlu dilakukan di sisi server
Diagram Database
:
|
|
Jaringan :
Data ada di
Satu server
|
SERVER
|
2.
Teori Backup pada SQL Server 2000
Pada
sebuah database umumnya kita membutuhkan back up yang dilakukan secara berkala
pada pengaturan sistem produksi yang ada. Back up sangat dibutuhkan untuk
melindungi data dari bencana.Microsoft SQL Server 2000 memperkenalkan berbagai
cara untuk melakukan back up yang dapat dikombinasikan menjadi sebuah rumus
yang diatur sedemikian rupa untuk melindungi dan mengembalikan data sesuai
dengan sebelumnya dari kerusakan yang telah terjadi. SQL Server 2000 menambah
beberapa aspek untuk fungsi backup dan restore yang telah dimiliki sebelumnya
dalam SQL Server 7. Sangat di perlukan untuk melakukan backup database secara
berkala. Ini adalah cara terbaik untuk menghasilkan recovery data untuk menjaga
data dari berbagai bencana.
Kita akan membahas berbagai macam cara backup yang
tersedia pada SQL Server 2000 dan bagaimana rumus-rumusnya dapat digunakan.
Backup Device
Backup device dapat dibuat melalui SQL Enterprise
Manager atau menggunakan perintah Transact SQL. Untuk membuat backup device
melalui Enterprise Manager.
1.
Buka Enterprise Manager dan pilih SQL Server Group
lalu pilih SQL Server Registrationnya yang akan dibackup.
2.
Pilih folder Management dan klik kanan Backup
sampai muncul menu pop-up.
3.
Pilih New Backup Device sampai muncul window Backup
Device Properties – New Device.
4.
Masukan Nama dan File Name untuk lokasi backup
devicenya. Tape Drive Name di disable karena komputer yang digunakan
tidak terinstal tape drive. Klik OK jika selesai. Backup device akan
terbentuk. Backup device sudah terbentuk, klik kanan di Management ->
Backup di Enterprise Manager. Untuk melihat propertiesnya, klik
kanan di device dan pilih Properties. Klik View Contents untuk
daftar backup yang sudah dilakukan oleh device tersebut.
Backup device juga dapat dibuat dengan menggunakan perintah Transact-SQL melalui SQL Query Analyzer.
1.
Pada SQL Query Analyzer, pada jendela Query,
pertama tentukan backup device tersebut untuk database mana? Pilih database
dengan memilih database pada menu bar diatas atau menekan tombol Ctrl-U
2.
Lalu ketikan sbb:
sp_addumpdevice
‘disk’,‘Northwind Complete’,‘d:\backup\Northwind Complete.bak’
3.
Jalankan dengan mengklik tombol Execute Query pada
toolbar atau menekan tombol F5 pada keyboard.
Menambahkan Backup History dari
Backup Files ke MSDB
Dibawah ini akan dibahas prosedur
untuk restore history backup dari file backup.
- Buka Enterprise Manager dan pilih SQL Server Group lalu pilih SQL Server Registrationnya yang akan direstore.
- Klik kanan di database manapun dan pilih All Task, lalu pilih Restore Database. Window Restore Database akan muncul.
- Pilih database yang akan direstore pada Restore as batabase, lalu pilih From Device.
- Pilih Read backup set information and add backup history di bagian Parameter.
- Klik tombol Select Devices untuk menambah backup file ke listnya. Sampai muncul window Choose Restore Devices.
- Klik tombol Add dan pilih backup file yang akan diload.
- Lalu klik OK sampai muncul Successfully loaded backup set history. Backup history sukses.
- Jika tidak berhasil, pilih tab Options pada window Restore database. Pastikan alamat MDF dan LOGnya sesuai dengan alamat yang ada. Jika masih tidak mau pilih Force restore over existing database pada Options.
Melakukan Backup Complete Database
Untuk Backup complete database dapat
dilakukan melalui SQL Server Enterprise Manager atau menggunakan perintah
Transact-SQL. Complete backup juga dapat di schedule dengan interval waktu
tertentu.
Langkah-langkah untuk melakukan
complete backup database melalui SQL Server Enterprise Manager
- Buka Enterprise Manager dan pilih SQL Server Groupnya lalu pilih SQL Server Registration.
- Buka folder Database, lalu klik kanan pada database yang mau dibackup.
- Pilih All Tasks, lalu pilih Backup Database sampai muncul window SQL Server backup.
- Masukan nama backup di kolom Nama. Pilih Database – complete untuk complete database backup.
- Pilih Overwrite existing media untuk inisialisasi file tujuan atau devicenya atau pilih Append to media untuk menambahkan backup yang sudah terpilih ke file yang sudah ada atau device.
- Untuk memilih tujuan backupnya, pilih tombol Add. Akan muncul window Select Backup Destinantion.
- Pilih file yang sudah ada atau mesukan nama file yang baru. Klik OK.
- Pilih tab Options.
- Pilih Verify backup upon completion untuk memberikan peringatan apabila backup selesai.
Pilih Remove inactive entries
from transaction log jika mau menghapus semu log-log backup transaksi yang
sudah tidak aktif.
Pilih Check media set name and
backup set expiration untuk memberitahukan media yang terpilih dari media
yang tersedia supaya mencegah kesalahan untuk file yang dibackup.
Pilih Eject tape after backup untuk
mengeluarkan kaset secara otomatis dari drivenya pada saat backup selesai.
Pilih Backup set will expire
untuk menentukan tanggal kadaluarsa file backup agar tidak dapat direstore
melebihi tanggal yang sudah diset.
- Klik OK untuk memulai backup atau pilih Schedule untuk menjadwalkan operasi backup tersebut.
- Tunggu sampai muncul The backup operation has been completed successfully.
Untuk backup database menggunakan perintah Transact-SQL
- Buka SQL Query Analyzer.
- Ketikan perintah:
BACKUP DATABASE
northwind TO DISK = ‘d:\backups\northwind\nwind.bak’
3. Jalankan dengan mengklik tombol Execute
Query pada toolbar atau menekan tombol F5 pada keyboard.
Restore Complete Backup Database
Untuk merestore database complete
yang sudah dibackup, dapat direstore ke database yang sama atau ke database
yang berbeda tetapi dalam server yang sama. Untuk mengoperasikannya dapat
melalui SQL Server Enterprise Manager atau mengunakan perintah Transact-SQL.
Untuk melakukan complete restore
database ke database yang sama melalui SQL Server Enterprise
- Buka Enterprise Manager dan pilih SQL Server Groupnya lalu pilih SQL Server Registration.
- Klik kanan pada database manapun dan pilih All Tasks, lalu pilih Restore Database sampai muncul window Restore Database.
- Pilih database backup yang mau direstore. Semua yang pernah melakukan backup ada dalam list pada bagian Parameter. Semua informasi dikumpulkan dari tabel daftar history di MSDB database.
- Pada daftar backupnya di bagia Parameter, lalu klik tombol Properties untuk melihat detail backupnya.
- Lalu pilih tab Options. Pada tab ini memberitahukan nama dan lokasi database yang mau direstore. Pastikan alamat dan namanya sesuai.
- Ada beberapa setting pada tab tersebut:
Eject tapes after restoring each
backupagar kaset
pada tape backup secara otomatis keluar setelah restore selesai.
Prompt before restoring each backup untuk menampilkan dialog ox setelah
restore selesai. Pilihan ini dapat digunakan jika melakukan restore lebih dari
satu file backup.
Force restore over existing database untuk melakukan restore pada
database yang sudah ada dengan cara menghapus database yang lama lalu restore
dengan yang baru.
Restore As menunjukan alamat database yang mau
direstorenya.
Recovery completion state untuk mendeteksi tahap akhir dari restore.
Undo file menunjuk pada file yang dibutuhkan oleh SQL Server untuk melacak transaksi restore yang tidak selesai jika restore dalam keadaan standby.
Recovery completion state untuk mendeteksi tahap akhir dari restore.
Undo file menunjuk pada file yang dibutuhkan oleh SQL Server untuk melacak transaksi restore yang tidak selesai jika restore dalam keadaan standby.
- Klik OK untuk memulai proses restore. Akan muncul progressnya sampai muncul pesan sukses atau gagal.
Restore complete backup ke Database baru dalam server yang sama
Database baru dapat dibuat secara otomatis ketika restore selesai. Database baru tersebut dibuat dalam server yang sama dengan database asalnya.
Untuk melakukan restore dari backup
complete ke database yang baru dalam server yang sama
- Buka Enterprise Manager dan pilih SQL Server Groupnya lalu pilih SQL Server Registration.
- Klik kanan pada database manapun dan pilih All Tasks, lalu pilih Restore Database sampai muncul window Restore Database.
- Masukan nama database yang akan direstore di pilihan Restore as database.
- Didalam Parameter, pilih backup file yang mau direstore. Semua daftar backupnya muncul dibawahnya.
- Pilih pada daftar tersebut yang mau direstore dan klik Properties untuk melihat detail dari backup tersebut.
- Pilih tab Option.
- Perlu diperhatikan nama file dan lokasi MDF dan LOG dari database di Restore As.
- Untuk memulai restore, klik OK. Akan muncul progress sampai muncul konfirmasi gagal atau suksesnya.
Untuk melakukan restore dari backup complete ke database yang baru dalam server yang sama menggunakan perintah Transact-SQL
- Buka SQL Query Analyzer.
- Ketikan perintah:
RESTORE DATABASE nwind_new
FROM DISK = ‘c:\backups\northwind\nwind.bak’WITH MOVE ‘northwind’ TO ‘d:\Program
Files\Microsoft SQL Server\Data\nwind_new.mdf’ MOVE
‘northwind_log’ TO
‘d:\Program Files\Microsoft SQL Server\Data\nwind_new_log.ldf’
‘d:\Program Files\Microsoft SQL Server\Data\nwind_new_log.ldf’
- Jalankan dengan mengklik tombol Execute Query pada toolbar atau menekan tombol F5 pada keyboard.
Melakukan Restore complete backup ke
server yang berbeda
Database SQL Server dapat dibackup
dari satu server dan direstore ke server yang lain. Jika database tujuan tidak
ada, database tersebut harus dibuat dahulu sebelum proses restore dijalankan.
Tetapi database yang baru juga dapat dibuat secara otomatis pada saat melakukan
restoring.
Untuk restoring database backup ke
server yang berbeda ke database yang baru
- Copykan file backupnya ke komputer tujuan atau melalui sharing folder.
- Gunakan Enterprise Manager GUI. Lakukan koneksi sampai ke SQL Server Registrationnya.
- Klik kanan didatabase manapun dan pilih All Tasks, lalu pilih Restore Database sampai muncul window Restore Databasenya.
- Masukan nama database barunya pada Restore as database.
- Pilih From device.
- Klik tombol Select Devices. Sampai muncul window Choose Restore Devices.
- Pilih salah satu Disk atau Tape.
- Pilih tombol Add sampai muncul window Choose Restore Destination.
- Pilih nama file dan lokasinya. Klik OK sampai kembali ke window Restore Database.
- Pilih tab Options dan pastikan nama dan lokasinya sesuai.
- Klik OK untuk memulai restoring. Sampai muncul konfirmasi sukses.
Untuk melakukan restoring melalui
perintah Transact-SQL, sama dengan perintah pada Restoring complete backup ke
database yang baru dalam server yang sama.
Untuk mempermudah proses backup
database SQL Server, kita dapat membuat backup data
terjadwal secara otomatis,
misalnya backup data harian setiap jam 17:00 setelah semua proses entry data
selesai dikerjakan pada hari kerja.
Cara membuat proses backup otomatis
adalah sebagai berikut:
- Jalankan SQL Server Enterprise
- Expand
tree pada Microsoft SQL Server Enterprise:
Console Root > Microsoft SQL Server > SQL Server Group > (Nama Server) > Management > Database Maintenance Plan. - Klik kanan pada Database Maintenance Plan lalu pilih New Maintenance Plan
- Akan tampil Database Maintenance Plab Wizard, Klik tombol Next.
- Pada Jendela yang muncul pilih nama database yang akan dibakup dengan cara memberi tanda centang di depan nama database, lalu klik tombol Next
- Akan muncul jendela data optimization, pada bagian ini ada 3 pilihan (optional) yang dapat diaktifkan.
- Reorganize data and index page
- Update statistics used by query optimizer
- Remove
unused space from database files
Klik tombol Next - Akan muncul jendela Database Integrity Check, Beri tanda centang jika anda bermaksud melakukan pengecekan integritas database. Klik tombol Next.
- Akan muncul Specify the Database Backup Plan. Jika pada check box Back up the database as part of the maintenance belum dicentang klik agar tercentang. Tentukan lokasi backup, jika file backup akan disimpan pada Harddisk pilih Disk, pilihan lain Tape untuk menyimpan data backup di Tape. Tentukan jadwal backup otomatis dengan mengklik tombol Change, lalu tentukan kapan waktu backup dan backup dilaksanakan setiap jam berapa. Jika jadwal backup sudah benar klik tombol OK. Klik tombol Next.
- Jika pilihan backup pada Disk akan muncul jendela Specify Backup Disk Directory. Ada dua pilihan:
- Use the default backup directory. Secara default ada di C:\Program Files\Microsoft SQL Server\MSSQL\BACKUP
- Use this directory: pada pilihan ini anda dapat menentukan directory khusus untuk tempat backup.
Pada jendela ini juga ada option
membuat subdirectory untuk tiap database dan pilihan untuk menghapus data
backup untuk data yang lama.
Tentukan extention file backup (secara default adalah BAK). Klik tombol Next
Tentukan extention file backup (secara default adalah BAK). Klik tombol Next
- Akan muncul Specify the Transaction Log Backup Plan. Biarkan kosong check box di jendela ini. Klik Next.
- Akan muncul Reports to Generates. Centang Write Report.... jika anda perlu menyimpan report. Klik Next.
- Akan muncul jendela Maintenance Plan History, biarkan apa adanya lalu klik Next.
- Klik tombol Finish.
- Jika service SQLServerAgent belum aktif akan muncul pesan The SQLServerAgent is stopped. Maka anda harus mengaktifkan service SQLServerAgent.
Mengaktifkan SQLServerAgent
- Buka Server Service Manager
- Pilih SQL Server Agent pada com box Service.
- Jika gambar merah segi empat berarti service belum berjalan.
- Klik tombol Start/Continue untuk menjalankan service SQL Server Agent.
- Jika anda ingin service ini berjalan otomatis saat komputer dinyalakan centanglah check box Auto-start service when OS starts.
Manfaat backup data akan anda
rasakan setelah terjadi bencana atau kesalahan suatu operasi. Suatu saat saya
menjalankan perintah query yang menyebabkan sebagian besar data berubah yang
seharusnya tidak terjadi. Saya membuat perintah query tanpa kondisi yang
seharusnya ditulisakn pada perintah Update Query. Berkat adanya backup data, kita
degan cepat bisa memperbaiki database ke keadaan semula sebelum saya
menjalankan perintah query yang keliru.
Backup data dapat dilakukan secara
manual atau secara otomatis.
1. Backup data secara manual
- Jalankan Enterprise Manager
- Expand database server hingga tampak nama database yang akan dibackup
- Klik kanan pada database, lalu pilih All Task, lalu pilih Backup Database
- Akan muncul jendela SQL Server Backup
- Klik tombol Add maka akan muncul jendela Select Backup Destination
- Isi File name di mana kita kana menyimpan backup data misalnya J:\Kantor\2011\DOKUMEN.BAK lalu klik tombol OK, Jendela Select Backup Destination akan tertutup dan kembali ke jendela SQL Server Backup
- Pilih Append to Media atau Overwrite exixting media. Pilihan Append to Media adalah menyimpan backup dengan menyisipkan backup yang baru jika sebelumnya sudah pernah dilakukan backup data sedangkan pilihan Overwrite exixting media kita mem-backup data dengan cara menimpa data backup yang ada jika sebelumnya sudah pernah dilakukan backup data.
- Klik tombol OK untuk menjalankan proses Backup.
Teori Backup
pada Oracle 10g
Oracle backup dan recovery mengacu padateori dan praktek
untuk melindungi data di oracleterhadap kehilangan dan memulihkan data,
baik karena masalah teknis seperti kegagalan media penyimpanan (disk
drive ) atau karena dari kesalahan yang dibuat oleh para pengguna (seperti kesalahan
dalam update atau masuk sys-admin atau menghapus file DBA yang salah).
Backup Oracle adalah himpunan konsep,strategi dan langkah-langkah
untuk membuat salinan database, sehingga dapat digunakan untuk memulihkan
dari kegagalan/ kesalahan pada saat tertentu.
Backup database secara fisik, merujuk pada database backup
file, kontrol file dan diarsipkan ulang pada file - file log oracle. Pemulihan
database merupakan himpunan konsep, strategi dan langkah-langkah
untuk memulihkan suatu sistem/ user dari kesalahan atau masalah -masalah
yang berhubungan dengan media penyimpanan seperti Hard disk rusak
Recovery
Manager (RMAN) adalah alat utama Oracle backup dan recovery yang built
in(komponen pada Oracle Server). Jadi tidak perlu membayar biaya lisensi lagi
untuk menggunakan produk Recovery Manager
(RMAN) di Oracle.
RMAN (Recovery Manager) dimana
posisi database tujuan siap untuk dibackup secara otomatis. Dijelaskan bahwa
proses backup akan tercantum kapan backup dilakukan dengan identifikasi dan
penempatan file backup tersebut sampai proses selesai
Recover merupakan perintah yang memiliki3 penggunaan yang
berbeda :
Memulihkan secara lengkap satu atau
lebih data file atau seluruh database (FULL
BACKUP)
Memperlihatkan pemulihan database
point-in-time (DBPITR) atau table space (TSPITR). (STRATEGI BACKUP)
Menerapkan incremental backup ke
dalam data file (bukan mengembalikan data file) untuk waktu berikutnya. (INCREMENTAL BACKU
PLANNING BACKUP
SQL Server 2000
Oracle 10g
BACK UP DAN
REPLIKASI DATABASE
1.
JENIS REPLIKASI DATABASE
Replikasi
merupakan proses menyalin dan mendistribusikan data / objek database dari satu
database ke database lain ( dengan lokasi yang berbeda / jauh) dan kemudian di
sinkronisasi database tersebut agar menjaga konsistensi.
a)
Jenis Replikasi pada SQL Server 2000
ü Replikasi Transaksional
-ke-server
dan Menggabungkan data heterogen.
ü Example Transactional
publication :
Jika
terjadi perubahan data di pusat yang tidak bersamaan dengan data di cabang.
Ketika replikasi berjalan, data tidak akan berubah / sama persis dengan data di
cabang. Jadi, user yang ada di pusat tidak di beri akses untuk merubah data.
ü Example Transactional
publication with updatable subscriptions:
Data
yang diinput di pusat atau perubahan data yang terjadi di pusat, akan di
kirimkan ke database cabang. Sistem kerjanya hampir mirip dengan mirroring
database. Jadi, memelihara kekonsistenan transaksi yang terjadi.
ü Replikasi Gabung
ü Konsep dapat dikatakan 1 database replikasi digunakan beberapa
server.
ü Example Merge publication :
User
bekerja dan merubah data sesuai wewenangnya. Ketika server tidak dikoneksikan
ke seluruh lokasi, replikasi merubah ke nilai data yang sama.
ü Replikasi Snapshot
ü Mendistribusikan data yang dapat dilihat pada saat tertentu tanpa
melakukan update.
ü Jika pusat yang merubah data
tetapi tidak merubah data di cabang. Maka data yang di rubah di pusat akan
hilang atau sama dengan data yang di input di cabang saat proses replikasi
terjadi. Jadi keamanan data replikasi ini akan lebih aman.
b)
Jenis Replikasi pada Oracle 10 g
Ø Multimaster
Ø Semua database ialah master dan perubahan pada satu database akan
disampaikan ke database-database lainnya yang berpartisipasi.
Ø Replication ini dapat berupa
Synchronous
replication : mendapatkan konsistensi data ‘realtime’, tetapi dengan
mengorbankan performance.
Asynchronous
replication : lebih hemat tetapi ada ‘delay’ sebelum hasil manipulasi DML dari
satu master ke master-master lainnya.
Ø Materialized View
Ø Database object berisi hasil dari sebuah query, yang membedakan
dengan view adalah hasil query disimpan secara fisik.
Ø Dapat dijalankan pada complex data relationships
Ø Dapat di refresh mode demand
atau di schedule
Ø Hybrid
Ø Gabungan antara multimaster replication dan materialized view.
Ø Database sebagai objek dan dapat
berisi objek hasil sebuah query.
|
Keterangan
:
Ø Bagian A merupakan bagian utama terdiri dari sebuah database
server dan beberapa PC sebagai user.
Ø Yang terpusat berisi basis data, DBMS, dan aplikasi basis data.
Ø Server digunakan sebagai pengolahan data dimana memanfaatkan
keberadaan stored procedure, trigger, dan user defined functions, pemrosesan
data sederhana.
Ø PC1 dan PC 2 digunakan sebagai proses pemasukan data dan membuat
sebuah laporan (interaksi database, pengambilan modifikasi data).
Ø Bagian B merupakan replikasi
dari database bagian A. Jadi apabila database server bagian A mengalami trouble
atau mati maka seluruh kegiatan transaksi pada PC1 dan PC2 akan berhubung
langsung pada database mirror bagian B.
v Planning di Oracle 10g
Ø Buat Backup/Restore and
Replikasi/Sincronize Dengan Diagram Dan Jelaskan Sertai Dengan Schedulenya.
Replikasi Master
Server Slave Server Database Copy Database
Replikasi
dari sistem Informasi Perpustakaan, di mana satu sistem tersebut memiliki
beberapa client dan satu server karena menggunakan desain database terpusat,
Berdasarkan diagram sistem tersebut,terjadi proses replikasi database pada
server database 1 (master) menuju server database 2(slave). Sehingga semua data
di semua lokasisama.
Schedule Replikasi
BACK UP DAN REPLIKASI DATABASE
1. JENIS REPLIKASI DATABASE
Replikasi merupakan proses menyalin dan mendistribusikan data / objek database dari satu database ke database lain ( dengan lokasi yang berbeda / jauh) dan kemudian di sinkronisasi database tersebut agar menjaga konsistensi.
a) Jenis Replikasi pada SQL Server 2000
Replikasi Transaksional -ke-server dan Menggabungkan data heterogen.
Example Transactional publication :
Jika terjadi perubahan data di pusat yang tidak bersamaan dengan data di cabang. Ketika replikasi berjalan, data tidak akan berubah / sama persis dengan data di cabang. Jadi, user yang ada di pusat tidak di beri akses untuk merubah data.
Example Transactional publication with updatable subscriptions:
Data yang diinput di pusat atau perubahan data yang terjadi di pusat, akan di kirimkan ke database cabang. Sistem kerjanya hampir mirip dengan mirroring database. Jadi, memelihara kekonsistenan transaksi yang terjadi.
Replikasi Gabung
Konsep dapat dikatakan 1 database replikasi digunakan beberapa server.
Example Merge publication :
User bekerja dan merubah data sesuai wewenangnya. Ketika server tidak dikoneksikan ke seluruh lokasi, replikasi merubah ke nilai data yang sama.
Replikasi Snapshot
Mendistribusikan data yang dapat dilihat pada saat tertentu tanpa melakukan update.
Jika pusat yang merubah data tetapi tidak merubah data di cabang. Maka data yang di rubah di pusat akan hilang atau sama dengan data yang di input di cabang saat proses replikasi terjadi. Jadi keamanan data replikasi ini akan lebih aman.
b) Jenis Replikasi pada Oracle 10 g
Multimaster
Semua database ialah master dan perubahan pada satu database akan disampaikan ke database-database lainnya yang berpartisipasi.
Replication ini dapat berupa
Synchronous replication : mendapatkan konsistensi data ‘realtime’, tetapi dengan mengorbankan performance.
Asynchronous replication : lebih hemat tetapi ada ‘delay’ sebelum hasil manipulasi DML dari satu master ke master-master lainnya.
Materialized View
Database object berisi hasil dari sebuah query, yang membedakan dengan view adalah hasil query disimpan secara fisik.
Dapat dijalankan pada complex data relationships
Dapat di refresh mode demand atau di schedule
Hybrid
Gabungan antara multimaster replication dan materialized view.
Database sebagai objek dan dapat berisi objek hasil sebuah query
1. JENIS REPLIKASI DATABASE
Replikasi merupakan proses menyalin dan mendistribusikan data / objek database dari satu database ke database lain ( dengan lokasi yang berbeda / jauh) dan kemudian di sinkronisasi database tersebut agar menjaga konsistensi.
a) Jenis Replikasi pada SQL Server 2000
Replikasi Transaksional -ke-server dan Menggabungkan data heterogen.
Example Transactional publication :
Jika terjadi perubahan data di pusat yang tidak bersamaan dengan data di cabang. Ketika replikasi berjalan, data tidak akan berubah / sama persis dengan data di cabang. Jadi, user yang ada di pusat tidak di beri akses untuk merubah data.
Example Transactional publication with updatable subscriptions:
Data yang diinput di pusat atau perubahan data yang terjadi di pusat, akan di kirimkan ke database cabang. Sistem kerjanya hampir mirip dengan mirroring database. Jadi, memelihara kekonsistenan transaksi yang terjadi.
Replikasi Gabung
Konsep dapat dikatakan 1 database replikasi digunakan beberapa server.
Example Merge publication :
User bekerja dan merubah data sesuai wewenangnya. Ketika server tidak dikoneksikan ke seluruh lokasi, replikasi merubah ke nilai data yang sama.
Replikasi Snapshot
Mendistribusikan data yang dapat dilihat pada saat tertentu tanpa melakukan update.
Jika pusat yang merubah data tetapi tidak merubah data di cabang. Maka data yang di rubah di pusat akan hilang atau sama dengan data yang di input di cabang saat proses replikasi terjadi. Jadi keamanan data replikasi ini akan lebih aman.
b) Jenis Replikasi pada Oracle 10 g
Multimaster
Semua database ialah master dan perubahan pada satu database akan disampaikan ke database-database lainnya yang berpartisipasi.
Replication ini dapat berupa
Synchronous replication : mendapatkan konsistensi data ‘realtime’, tetapi dengan mengorbankan performance.
Asynchronous replication : lebih hemat tetapi ada ‘delay’ sebelum hasil manipulasi DML dari satu master ke master-master lainnya.
Materialized View
Database object berisi hasil dari sebuah query, yang membedakan dengan view adalah hasil query disimpan secara fisik.
Dapat dijalankan pada complex data relationships
Dapat di refresh mode demand atau di schedule
Hybrid
Gabungan antara multimaster replication dan materialized view.
Database sebagai objek dan dapat berisi objek hasil sebuah query
Keterangan :
Bagian A merupakan bagian utama terdiri dari sebuah database server dan beberapa PC sebagai user.
Yang terpusat berisi basis data, DBMS, dan aplikasi basis data.
Server digunakan sebagai pengolahan data dimana memanfaatkan keberadaan stored procedure, trigger, dan user defined functions, pemrosesan data sederhana.
PC1 dan PC 2 digunakan sebagai proses pemasukan data dan membuat sebuah laporan (interaksi database, pengambilan modifikasi data).
Bagian B merupakan replikasi dari database bagian A. Jadi apabila database server bagian A mengalami trouble atau mati maka seluruh kegiatan transaksi pada PC1 dan PC2 akan berhubung langsung pada database mirror bagian B.
Bagian A merupakan bagian utama terdiri dari sebuah database server dan beberapa PC sebagai user.
Yang terpusat berisi basis data, DBMS, dan aplikasi basis data.
Server digunakan sebagai pengolahan data dimana memanfaatkan keberadaan stored procedure, trigger, dan user defined functions, pemrosesan data sederhana.
PC1 dan PC 2 digunakan sebagai proses pemasukan data dan membuat sebuah laporan (interaksi database, pengambilan modifikasi data).
Bagian B merupakan replikasi dari database bagian A. Jadi apabila database server bagian A mengalami trouble atau mati maka seluruh kegiatan transaksi pada PC1 dan PC2 akan berhubung langsung pada database mirror bagian B.
Replikasi dari sistem Informasi Perpustakaan, di mana satu
sistem tersebut memiliki beberapa client dan satu server karena
menggunakan desain database terpusat, Berdasarkan diagram sistem
tersebut,terjadi proses replikasi database pada server database 1
(master) menuju server database 2(slave). Sehingga semua data di semua
lokasisama.
Schedule Replikasi Replikasi Master Server Slave Server Database Copy Database
Schedule Replikasi Replikasi Master Server Slave Server Database Copy Database
|